Rangkaian Listrik Arus Bolak-Balik
1. Rangkaian Hambatan Murni dengan Arus Bolak-balik
![]() |
Gambar 1. Rangkaian R dengan generator AC |
Dalam suatu rangkaian arus bolak-balik yang hanya terdiri dari hambatan (resistif) saja, sifat arus yang ada dalam rangkaian memiliki fase sama dengan fase tegangannya. Rangkaian seperti itu disebut dengan rangkaian R.
Arus yang ada dalam rangkaian adalah
dalam hal ini berarti
![]() |
Gambar 2. Grafik sinusoidal pada rangkaian hambatan murni |
Jadi arus I merupakan arus sinusoidal I dan V memiliki fase yang sama.
2. Rangkaian Induktor Murni dengan arus Bolak-Balik
![]() |
Gambar 3. Rangkaian L |
Arus yang ada dalam rangkaian adalah
maka
Induktor yang ada dalam rangkaian menyebabkan ggl induksi yang berlawanan dengan penyebabnya. Ggl induksi tersebut menyebabkan timbulnya hambatan yang berasal dari induktor (L) dinamakan reaktansi induktif yang besarnya :
Rumus di atas jika ditelaah dengan menggunakan Hukum II Kirchof maka menghasilkan
![]() |
Gambar 4. Grafik Sinusoidal pada rangkaian induktor murni |
3. Rangkaian Hambatan dan Induktor dengan Arus Bolak-Balik
![]() | ||
Gambar 5. Rangkaian RL |
Besar arus yang ada dalam hambatan adalah
arus yang ada dalam induktor adalah
beda potensial pada hambatan adalah
beda potensial indktor adalah
dengan menggunaka persamaan Vac=Vab+Vbc didapatkan impedansi dengan besar
dan untuk mendapatkan beda fase digunakan
4. Rangkaian Kapasitor Murni dengan Arus Bolak-Balik
![]() |
Gambar 6. Ragkaian C |
arus dalam rangkaian ini bisa ditulis dengan persamaan
Hambatan yang berasal dari Kapasitor (C) dinamakan reaktansi kapasitif dengan besarnya :
![]() |
Gambar 7. Grafik Sinusoidal pada rangkaian kapasitor murni |
5. Rangkaian Hambatan dan Kapasitor dengan Arus Bolak-Balik
![]() |
Gambar 8. Grafik RC |
Beda potensial pada hambatan R adalah
dan impedansi pada rangkaian ini bisa dituliskan
maka tegangan di dapatkan
6. Rangkaian Hambatan, Induktor, dan Kapasitor pada Arus Bolak-Balik (Rangkaian RLC)
![]() |
Gambar 9. Rangkaian RLC |
Dalam gambar tersebut diatas terdapat persamaan-persamaan berikut
1. Arus yang ada dalam hambatan (R)
2. Arus yang ada dalam induktor (L)
3. Arus yang ada dalam kapasitor (C)
4. Beda potensial pada hambatan
6. Beda potensial pada kapasitor
dan
jadi, impedansi Z merupakan hambatan total dari suatu rangkaian.
7. Frekuensi Resonansi
Dalam suatu rangkaian seri RLC, arus yang terdapat dalam rangkaian bergantung pada nilai hambatan R, L, C, sedangkan bilai impedansinya (Z) di tentukan oleh nilai R, L, C.a. Hambatan induktif lebih besar daripada hambatan kapasitif. dalam hal ini
Rangkaian seri ini bersifat induktif dan teta bernilai positif. hal itu menunjukkan bahwa arus yang ada dalam rangkaian mendahului tegangan, engan beda fase sebesar teta.
b. Hambatan Induktif lebih kecil daripada hambatan kapasitif .dalam hal ini
Rangkaian ini bersifat kapasitif dan tan teta bernilai negatif. hal itu menunjukkan bahwa tegangan yang ad adalam rangkaian mendahului arus dengan beda fase sebesar teta.
c. Hambatan induktif sama dengan hambatan kapasitif. dalam hal ini
rangkaian seri ini besifat resonansi tegangan atau dikenal dengan istilah frekuensi resonansi. tegangan yang ada dalam kapasitor (C) sama degan tegangan yang ada dalam induktor (L) dan saling meniadakan. Dengan demikian tegangan pada seluruh rangkaian sama dengan tegangan sumbernya. Arus yang ada dalam rangkaian adalah arus minimum, yang disebabkan harga dari impedansinya
(Z) = R.
Besarnya frekuensi resonansi bisa dicari dengan cara berikut :
atau bisa juga dengan
terimakasih kaka , membantu sekali 😍
BalasHapusmakasih min, sangat bermanfaat ...
BalasHapusobeng set 5in1
Mantap banget blognya. Sangat sangat bermanfaat
BalasHapus